SATELITNEWS.COM, JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya mengelola perbedaan pendapat dan pilihan masyarakat di Pemilu 2024. Hal itu penting agar perbedaan yang ada tak berujung konflik besar.
“Tentunya perbedaan pendapat itu selalu, biasa, karena memang dalamnya Pemilu selalu ada perbedaan, selalu ada konflik. Namun konflik ini tentunya dikelola,” kata Kapolri, di sela Fun Walk Bhayangkara, kawasan Monas, Jakarta, Minggu (25/6).
Pakar keamanan dan intelijen Susaningtyas Kertopati setuju dengan hal ini. Menurutnya, dalam menghadapi Pemilu 2024, masalah perbedaan pendapat, perang politik, bahkan sampai kepada pembunuhan karakter seyogyanya tidak membuat kondisi komunikasi politik negara gaduh, apalagi sampai ada banyak collateral damage (kehancuran tambahan).
“Sebaiknya ada pakta integritas wajib setia kepada Pancasila dan konstitusi. Jadi, segala pendapat dan ulasan analisa para cerdik pandai/pengamat atau pejabat tidak mereduksi nilai Pancasila dan UUD 1945, segala sesuatunya sesuai konstitusi,” saran Nuning, sapaan akrab Susaningtyas, Minggu (25/6).
Mantan anggota Komisi I DPR ini melanjutkan, saat ini dunia sudah masuk pada era Teknologi Informasi 4.0 bahkan 5.0. Perang siber terjadi dalam segala ruang dan menggunakan berbagai macam diksi sebagai substansi.
“Harus berhati-hati adanya post truth atau hoaks. Keterbukaan informasi publik dan rahasia negara harus diatur harmonisasinya dan sesuai regulasi,” wanti-wantinya.
Peraih gelar doktor bidang intelijen ini lalu memberi masukan untuk para Capres 2024. Kata dia, para Capres perlu didukung atau disiapkan masukan agar memahami soft and hard power.
Kekuatan negara bukan hanya ditentukan oleh kemampuan militer dan ekonomi, tapi juga sistem sosial kemasyarakatan yang partisipatif dan sistem politik yang transparan. Intinya, parpol wajib memberikan edukasi/literasi yang mencerdaskan masyarakat pemilih,” tutupnya. (rm)
Diskusi tentang ini post