SATELITNEWS.COM, SERANG – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Banten, Ratu Tatu Chasanah, tidak tertarik dan menanggapi dingin isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Menurutnya, sampai saat ini Banten masih solid dan fokus memenangkan Pemilu 2024 mendatang.
“Kami tidak pernah berpikir dan terpikirkan isu Munaslub. Fokus kami adalah, bagaimana memenangkan Pemilu serentak 2024. Kami sedang fokus berperang untuk menang, jadi tidak ada waktu memikirkan hal lain,” kata Tatu, Jumat (14/7/2023).
Diketahui, salah satu agenda konkrit menuju pemenangan Pemilu 2024, yaitu konsolidasi anggota Fraksi Partai Golkar se-Provinsi Banten, di salah satu hotel di Jakarta, yang digelar sejak Kamis (13/7/2023) lalu.
Menurut Tatu, tekad dan komitmen seluruh kader Golkar untuk terus memperkuat kejayaan Partai Golkar di Banten.
Tekad dan daya juang juga kuat, untuk menyukseskan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi Presiden pada Pemilu 2024.
Tatu menegaskan, kepada para anggota Fraksi Partai Golkar di Banten yang juga akan kembali berkompetisi pada Pemilu Legislatif, untuk solid mendorong Airlangga menjadi Calon Presiden.
“Alasan organisatoris partai Golkar sudah memutuskan dan menetapkan Pak Airlangga Hartarto sebagai calon presiden dari Partai Golkar yang telah diputuskan melalui mekanisme organisasi. Dan alasan psikologis adalah sebagai kader partai Golkar kita patut berbangga ketika bapak Airlangga memenangkan Pilpres 2024,” tegasnya.
Tatu memerintahkan kader Partai Golkar untuk satu komando, dan tidak hanyut dalam pendapat pribadi maupun kebijakan di luar Partai Golkar. Solid adalah modal utama kejayaan Partai Golkar.
“Kita sudah memasuki tahapan pemilu, dan magnet pilpres memang lebih kental. Oleh karena itu, turun langsung ke masyarakat agar mampu menarik simpatik. Tegas, tidak ada alasan kader Partai Golkar untuk tidak mendukung Pak Airlangga pada pilpres,” ujarnya.
Wakil Ketua DPP Partai Partai Golkar Bidang Penggalangan Pemilih, Ridwan Kamil yang hadir pada kesempatan tersebut menegaskan, survei hari ini bukan realitas takdir hasil pilpres.
“Survei tidak membaca kerja-kerja door to door yang dilakukan oleh kita semua, dalam meraih hasil akhir kemenangan. Oleh karena itu, satu komando, dan Pak Airlangga harus mampu berkompetisi dan memenangkan pemilu presiden,” ujarnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post